Halaman

Minggu, 06 Mei 2012

TANGGUNG JAWAB & PENGORBANAN

TANGGUNG JAWAB & PENGORBANAN

Tanggung jawab adalah sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menuntut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekuensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda.
 
Tanggung jawab mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan. Yang kami maksud adalah perasaan nurani kita, hati kita, yang mempunyai pengaruh besar dalam mengarahkan sikap kita menuju hal positif. Nabi bersabda: Mintalah petunjuk pada hati nurani.

Tanggung jawab bisa dikelompokkan dalam dua hal. Pertama, tanggung jawab individu terhadap dirinya pribadi. Dia harus bertanggung jawab terhadap akal pikirannya, ilmu, raga, harta, waktu, dan kehidupannya secara umum. Rasulullah bersabda: "Bani Adam tidak akan lepas dari empat pertanyaan pada hari kiamat; Tentang umur, untuk apa ia habiskan; Tentang masa muda, bagaimana ia pergunakan; Tentang harta, dari mana ia peroleh dan untuk apa ia gunakan; Tentang ilmu, untuk apa ia amalkan."
 

Kedua, tanggung jawab manusia kepada orang lain dan lingkungan sosial di mana ia hidup. Kita ketahui bersama bahwa manusia adalah makhluk yang membutuhkan orang lain dalam hidupnya untuk pengembangan dirinya. Dengan kata lain, ia mempunyai kewajiban-kewajiban moral terhadap lingkungan sosialnya. Kewajiban sangat erat kaitannya dengan eksistensi seseorang sebagai bagian dari masyarakat. Kita sadar bahwa kalau kita tidak melaksanakan tanggung jawab terhadap orang lain, tidak pantas bagi kita menuntut orang lain  untuk bertanggung jawab pada kita. Kalau kita tidak berlaku adil pada orang lain, jangan harap orang lain akan berbuat adil pada kita. 

Pengorbanan adalah sebuah kesiapan diri untuk memberikan kesetiaan yang penuh, harga diri dan kerja keras yang terfokus dalam menggapai sebuah tujuan. Ketika rasa siap pada diri muncul untuk memberikan kontribusi maka di sana lah muncul sikap rela berkorban. Pengorbanan tidak selalu identik dengan ke pahlawanan, kemewahan atau adanya ukuran besar atau kecilnya sebuah pengorbanan. Bagi Sandi pengorbanan adalah setiap kesediaan untuk memberikan kontribusi dalam sebuah kegiatan, tidak harus berpikir besar atau kecil karena pada nyatanya, pengorbanan yang besar adalah gabungan dari kerikil-kerikil kecil pengorbanan yang saling bersinergis.

Sekali lagi percayalah, jangan mengejar yang instant, lalui saja semua yang ada sesuai dengan hukum alam yang berlaku dalam diri kita, karena sesungguhnya apa pun pengorbanan yang kita laksanakan walaupun kata orang gagal, itu bukanlah sebuah kegagalan, tapi langkah awal kita menuju yang kita inginkan, walaupun awalnya adalah sebuah kegagalan. Karena dari kegagalan itulah kita akan ditempa untuk lebih baik lagi dalam melakukan sesuatu itu, sehingga suatu saat output nya bukanlah lagi sebuah kegagalan tapi berupa kesuksesan sesuai yang diinginkan

Tetap semangat dan tidak berputus asa adalah kunci yang terbaik dalam mencapai sebuah kesuksesan dari pengorbanan yang telah dikerjakan oleh diri kita ini, semoga kita selalu berevaluasi diri tentang semua pengorbanan yang telah kita lakukan apa pun itu supaya mendapatkan keberhasilan yang nyata.

PENDAPAT:

Pengorbanan itu, usaha seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada penciptanya melalui amal perbuatannya yang ikhlas. Jujur adalah sebuah pengorbanan yang tidak hanya membuat diri kita terhormat di mata orang lain tetapi lebih utama lagi, terhormat di sisi Allah. Pejuang sejati boleh dilihat dari seberapa banyak pengorbanan yang diberikan. Orang yang tidak mau berkorban adalah orang yang menunjukkan kehinaan dirinya.
Hidup itu perlu pengorbanan, semua apa saja di dunia ini tidak dapat kita nikmati tanpa adanya sebuah pengorbanan, karena semua memang sudah sesuai dengan hukum alam yang terjadi atas kita semua. Manusia ingin makan dia mesti berjuang untuk mendapatkan makan itu, atau kita ingin dapatkan kesenangan semua juga dengan sebuah perjuangan yang tidak ringan.

Perjuangan yang ditempuh dalam mencapai tujuan itu beragam juga rintangan yang dihadapi, ada yang mudah, tapi ada juga yang sebaliknya sulitnya minta ampun untuk mendapatkannya, bahkan mungkin saking sulitnya ibarat sudah sampai menangis darah belum juga didapatkannya.

Berkorban adalah memberi dalam kekurangan.
Berkorban membutuhkan perasaan cinta kasih yang besar.
Berkorban memerlukan keikhlasan tanpa mengharapkan balasan
Berkorban mengalir dari orang yang lebih kuat.
Berkorban membangun respek diri.
Berkorban memberikan perasaan bahagia.
Ternyata tidak ada yang dikurangkan pada saat berkorban, termasuk harga diri dan ego kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar