Halaman

Minggu, 05 Januari 2014

Outline Berdasarkan Waktu dan Topik

Outline atau Kerangka Karangan adalah salah satu metode dalam pembuatan karangan yang mana topik nya dipecah kedalam sub-sub topic dan munggkin dipecah lagi kedalam sub-sub topic yang lebih terperinci sehingga penulisannya disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur.

 Manfaat kerangka karangan adalah :

-Untuk menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
-Untuk menyusun karangan secara teratur.
-Adanya keselarasan dalam pola bahasa antar kalimat.
-Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda.
-Menghindari penggarapan topik dua kali atau lebih.
-Memudahkan penulis mencari materi pembantu.
-Dengan mempergunakan rincian-rincian dalam kerangka karangan penulis akan dengan mudah mencari data-data atau fakta-fakta untuk memperjelas atau membuktikan pendapatnya.

contoh :
1. outline berdasarkan waktu
 CAMERA
tema: Perkembangan CAMERA dari zaman ke zaman

1.kamera obscura

2.portable camera obscura.

3.kamera dslr 


contoh :

2. outline berdasarkan topik

 CAMERA
tema: tentang  CAMERA

1.sejarah camera

2.model camera

3.perkembangan camera

4.jenis camera

5.lensa camera

ANTARA LAUT DAN GUNUNG

Hai guys ada cerita nih, biasa lah pengalaman gua liburan akhir taun 2013.
gua anak Tasikmalaya, ceritanya gua liburan bareng temen temen SMA gua dulu, eh cewe gua ngikut nih. oh iya gua liburan ke Pantai Santolo Kabupaten Garut. Gua berangkat dari tasik sekitar pagi tanggal 28. Singkat cerita gua sampe nih di Pantai Santolo. Gokil bray, pantai nya mantep abis. Gasalah gua ajak temen temen + cewe gua ke pantai. hahahah "biasa menenangkan otak sejenak". Lo tau ga pantai yang biru + batu karang + sunset? ini baru pantai broooooo. ga gua sia sia in lagi nih pantai langsung gua dokumentasikan lewat foto foto di kamera gua. Ga sampe brenang sih, soalnya ya selain ombaknya gede gede, batukarang juga yang bikin males buat berenang.

Jam gua udah nunjukin pukul 17:30 matahari mulai memerah. Mata gua makin di manjakan dengan matahari terbenam dimakan laut. "emang jahat ya laut sampe matahari aja di telan bulat bulat, hahahah".

Matahari udah tengglam brooo, langit menghitam juga broo, waktunya gua nyari tempat rehat tubuh nih. Akahirnya gua dapet juga penginapan murah, ya sekitar 600 ribu 2kamar. kamar 1 untuk para wanita, dan kamar yang satu untuk para pejantan tangguh hahahaha.

Singkat cerita matahari kembali membangunkan dari tidur kami. sarapan pagi nih. hotel menyediakan 10 piring nasi goreng untuk kelompok kami. pass lah untuk perut kami. ga gua sia sia in lagi nih waktu liburan gua, sebelum kami pulang, khususnya gua, gua nyari oleh oleh buat orang rumah dulu nih. hahah.

Akhirnya kami pun meninggalkan pantai santolo yang indah. di perjalanan temen gua ngomong, "lanjut ke papandayan yuk" ah gila nih orang ga ada capenya nih. apa boleh buat gua serombongan ngikut apa maunya dia. tapi gasalah temn gua ngajak ke gunung papandayan, suasana alam, hening tentram, sejuk dan damai gua dapetin di gunung papandaian. Kami mulai mendaki gunung, tak selangkah pun gua lepasin cengkraman tangan cewe gua. "maklum cewe gua baru pertama kali manjat gunung dan kami tak mempersiapkan terlebih dahulu." cuaca di atas semakin dingin, semakin kita dia maka semakin kedinginan badan kita. bisa mati kedinginan kalo gua diem. langkah demi langkah gua pijakan dengan erat.

Akhirnya gua sampe di puncak puncak yang bikin gua penasaran. Ga sia sia gua manjat cape cape, sampe kedinginan, kecebur lumpur, kepeleset pas manjat di tanjakan batu. pesona kawah yang masih aktif dan masih mengluaran asap yang bikin gua kagum.

Ga lama gua turun soalnya kabut mulai turun, jadi bahaya juga kalo gua lama lama di puncak, kecuali gua pasang tenda. karena kita ga persiapan terlebih dahulu, kami memutuskan untuk turun dan melanjutkan pulang ke posko tempat kami memarkirkan mobil.

Singkat cerita akhirnya kami pun sampai di posko, dan kami mulai membersihkan lumpur sisa pendakian kami. Kami pun memutuskan untuk segera pulang ke kota kami, di karena kan waktu udah menjelang sore.

DIKSI, MAKNA DENOTASI DAN KONOTASI

Diksi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pusat bahasa Departemen Pendidikan Indonesia adalah pilihan kata yg tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan).

Arti “diksi” yang lebih umum digambarkan dengan enunsiasi kata – seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya. Arti kedua ini membicarakan pengucapan dan intonasi, daripada pemilihan kata dan gaya.

Plilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata–kata mana yang harus dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata–kata yang tepat atau menggunakan ungkapan–ungkapan.


 Fungsi dari diksi:
  • Membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara atau penulis.
  • Untuk mencapai target komunikasi yang efektif.
  • Melambangkan gagasan yang di ekspresikan secara verbal.
  • Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.
Diksi terdiri dari delapan elemen yaitu : fonem, silabel, konjungsi, hubungan, kata benda, kata kerja, infleksi, dan uterans.
Macam macam hubungan makna :
  1. Sinonim
    Merupakan kata-kata yang memiliki persamaan / kemiripan makna. Sinonim sebagai ungkapan (bisa berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya kurang lebih sama dengan makna ungkapan lain. Contoh: Kata buruk dan jelek, mati dan wafat.
  1. Antonim.
    Merupakan ungkapan (berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya dianggap kebalikan dari makna /ungkapan lain. Contoh: Kata bagus berantonim dengan kata buruk; kata besar berantonim dengan kata kecil.
  1. Polisemi.
    Adalah sebagai satuan bahasa (terutama kata atau frase) yang memiliki makna lebih dari satu. Contoh: Kata kepala bermakna ; bagian tubuh dari leher ke atas, seperti terdapat pada manusia dan hewan, bagian dari suatu yang terletak di sebelah atas atau depan, seperti kepala susu, kepala meja,dan kepala kereta api, bagian dari suatu yang berbentuk bulat seperti kepala, kepala paku dan kepala jarum dan Iain-lain.
  1. Hiponim.
    Adalah suatu kata yang yang maknanya telah tercakup oleh kata yang lain, sebagai ungkapan (berupa kata, frase atau kalimat) yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan. Contoh : kata tongkol adalah hiponim terhadap kata ikan, sebab makna tongkol termasuk makna ikan.
  1. Hipernim.
    Merupakan suatu kata yang mencakup makna kata lain.
  1. Homonim.
    Merupakan kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbeda arti.
  1. Homofon.
    Merupakan kata-kata yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya berbeda.
  1. Homograf.
    Merupakan kata-kata yang memiliki tulisan yang sama tetapi bunyi dan artinya berbeda.
Makna Denotasi
Makna Denotasi merupakan makna kata yang sesuai dengan makna yang sebenarnya atau sesuai dengan makna kamus.

Contoh :
Adik makan nasi.
Makan artinya memasukkan sesuatu ke dalam mulut.

Makna Konotasi
Kalau makna Denotasi adalah makna yang sebenarnya, maka seharusnya Makna Konotasi merupakan makna yang bukan sebenarnya dan merujuk pada hal yang lain. Terkadang banyak eksperts linguistik di Indonesia mengatakan bahwa makna konotasi adalah makna kiasan, padahal makna kiasan itu adalah tipe makna figuratif, bukan makna konotasi. Makna Konotasi tidak diketahui oleh semua orang atau dalam artian hanya digunakan oleh suatu komunitas tertentu. Misalnya Frase jam tangan.

Minggu, 10 November 2013

Tulisan : Tentang Sesuatu Yang Disayangi "KELUARGA"

"Dia" adalah seseorang yang membuat saya bisa lebih berarti.

Dan "Dia" bisa membuat suasana hati saya lebih tenang.

Suatu ketika saat saya melakukan kesalahan hanya "Dia", "Dia", "Dia", dan "Dia" yang mampu menerima saya dalam keadaan salah.

Sudahkah anda melakukan tindakan yang baik untuk "Dia"?

Jangan jauh jauh.

Sudah kah anda mengucapkan terimakasih kepada "Dia"?

"Dia" berkata: Apapun yang ku perbuat, aku selalu menjadi bagian hidupnya.

Tetap tersenyum ketika terluka, tetap memaafkan ketika kecewa.

Terimakasih ayah, ibu, kakak, dan adik.

Engkau begitu berharga bagi kungkau yang terhebat, engkau yang terindah dan engkau yang terpenting dalam hidup ku.


Rabu, 09 Oktober 2013

Wacana Singkat Dengan Memperhatian EYD Dengan Benar

Jakarta - Tak hanya mengedepankan chipset dan dukungan teknologi terkini, salah satu motherboard besutan ECS juga mengandalkan sebuah teknologi yang membuatnya kebal terhadap butiran debu.

Produk tersebut adalah ECS A970-A DELUXE yang mendukung socket AMD AM3 dan AM3+ APU. Motherboard ini juga dijanjikan sudah mendukung Windows 8 seutuhnya berkat tampilan BIOS yang modern.

ECS A970M-A DELUXE dirakit dengan menggunakan chipset AMD 970 yang sudah mendukung keluaran suara 8 channel. Tak ketinggalan juga fitur overclocking yang siap memanjakan para penggunanya.

Namun dari itu semua, produk ini ternyata memiliki fitur unik yang mereka sebut Anti-Dust Shield Technology (ADS). Teknologi ini mencegah gangguan debu pada morherboard yang biasanya membuat komputer menjadi tidak stabil.

Untuk jangka panjang, debu juga dituding dapat melumpuhkan PC karena overheating, short-circuits dan kerusakan pada deteksi kartu grafis dan memori.

A970M-A DELUXE juga sudah tersertifikasi sebagai motherboard ECS Nonstop Technology yang dibuat sebagai pengaman. Fitur ini meliputi plat berwarna emas pada bagian-bagian penting, kapasitor solid yang 6 kali lebih tangguh, proteksi Electrostatic Discharge (ESD) untuk USB 3.0, USB 2.0, Esata dan LAN.

Dalam keterangan yang diterima detikINET, Jumat (2/11/2012), A970M-A DELUXE yang dibuat dalam form factor ATX sudah memiliki 2 slot PCIe x16 untuk CrossFireX, 2 PCIe Gen2 x1 slots dan PCI slots untuk kartu-kartu lainnya.

Motherboard ini juga mendukung penggunaan memori hingga 32 GB DDR3 yang dapat diinstal dalam 4 DIMM dengan kecepatan standart maksimum 1866 MHz, atau sampai dengan 2133 MHz saat di-overclocking. Terdapat koneksi 5 SATA 6 Gb/s untuk disk drive berkecepatan tinggi dan perangkat penyimpanan lainnya.

Sumber : http://inet.detik.com/read/2012/11/02/075423/2079354/317/anti-debu-jadi-fitur-andalan-motherboard-ecs?i991101105

www.gunadarma.ac.id

RAGAM BENTUK BAHASA : ILMIAH, SEMI ILMIAH DAN NON ILMIAH

Perbedaan Karangan Ilmiah dengan Non-ilmiah dan Semi Ilmiah :
Istilah karangan ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek. Pertama, karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiri. Kedua, karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi. Ketiga, dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
         Selain karangan ilmiah dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, terdapat juga karangan yang berbentuk semi-ilmiah/ilmiah populer. Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas antara karangan semi-ilmiah ini dengan karangan ilmiah dan nonilmiah.         
         
      Finoza (2005:193) menyebutkan bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semi-ilmiah, ilmiah, dan nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu tertentu, dalam karangan semi-ilmiah bahasa yang terlalu teknis tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan semi-ilmiah lebih mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada istilah-istilah khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis, sedangkan karangan semi-ilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis. Dari segi bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan semi-ilmiah.

Sujud Syukur

Dikala hambamu mengucap,
suara tangis bahagia terdengar dari sang dewi pertiwi.

Dikala hambamu tau,
kala itu air masih mengalir menelusup masuk ke sungai - sungai kecil
tapi entah kemana dia pergi,
hilang tak pernah bermuara.

Bahkan ikan ikan kecil pun mati,
perut ikannya pun kita gadaikan pada renternir yang
menjual minuman keras kala itu,

Kini, sang dewi sudah tak bisa lagi menangis,
jasadnya seperti sampah kotor yang ditimbun dalam tanah.

Di kala itu hambamu tersandung,
pernah kilatan petir menusuk dada hambamu,
mereka mengambil isinya untuk diantarkan kepada pemilik rumah kosong.

Dari kala itu hambamu mengucap
"laailaha illallah muhammadarasulullah, laailahaillah astagfirullahaladzim"
Perlahan sang pemilik rumah masuk menghantarkan lilin...

by : Dwi Azmi 
* Dimengerti lah dan Pahami lah

www.gunadarma.ac.id